Kabupaten Karawang, termasuk wilayah Karawang Kota saat ini dikepung banjir. Sejumlah gedung fasilitas umum dan beberapa rumah sakit bahkan tidak luput dari genangan air bah.
Hingga Minggu pagi, 21 Februari 2021, banjir telah merendam ribuan rumah warga di sepanjang aliran Sungai Citarum dan Cibeet. Banjir saat ini nyaris serupa dengan bencana yang terjadi 2010 silam.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), banjir Karawang terjadi akibat curah hujan tinggi dan meluapnya sejumlah sungai telah menyebar ke 15 kecamatan hingga Minggu (21/2/2021). Sejumlah sungai di Karawang yang meluap di antaranya Citarum, Cibeet, Cikaranggelam, Cikareteg dan Sungai Cilamaya. Data diperoleh, sebanyak 14.754 KK atau 52.527 jiwa di Karawang dilaporkan terdampak bencana banjir dan Sementara rumah warga yang terendam air mencapai 8.539 bangunan yang dihuni 9.331 keluarga, terdiri dari 28.329 jiwa.. Sementara warga yang mengungsi mencapai 3.393 KK atau 19.092 jiwa.
Pelaksana Harian Bupati Karawang Acep Jamhuri mengatakan, saat ini banjir semakin meluas hingga merendam 34 desa di 15 kecamatan. Ke 15 kecamatan itu yakni Rengasdengklok (enam desa), Telukjambe Barat (tiga desa), Ciampel (satu desa), Pangkalan (satu desa), Cikampek (dua desa), Karawang Barat (lima desa), Tirtamulya (satu desa), serta Kecamatan Jatisari (satu desa). "Banjir juga melanda Kecamatan Telukjambe Timur (dua desa), Banyusari (dua desa), Karawang Timur (satu desa), Cilamaya Wetan (empat desa), Pakisjaya (dua desa), Rawamerta (satu desa), serta Kecamatan Batujaya (satu desa)," ujarnya, Minggu (21/2/2021).
Luapan air Citarum melebar hingga ke wilayah perkotaan. Jalan Kertabumi yang di sekitarnya terdapat gedung pemerintahan dan Rumah Sakit Bayukarta ikut tegenang air.
Demikian pula, Rumah Sakit Islam Karawang di Jalan Terusan A. Yani, Karawang Barat dilaporkan ikut terkena banjir. Sejumlah pasien yang tengah dirawat di dua rumah sakit itu pun terpaksa diungsikan ke tempat yang aman.
Sumber : Berbagai sumber.