Kecelakaan maut bus pariwisata Sri Padma Kencana bernomor polisi T 7591 TB mengalami kecelakaan tunggal dan terjun ke jurang di area persawahan milik penduduk di Tanjakan Cae, Jalan raya Wado-Malangbong di Dusun Cilangkap RT 01/06 Desa Sukajadi Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021) sekitar pukul 18.30 WIB.
Jumlah penumpang bus tersebut sebanyak 66 orang, dengan jumla 29 korban meninggal, dari data awal diperoleh informasi bahwa bus mengangkut rombongan dari SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang.
Kronologis sementara yang didapat dari kepolisian setempat mengenai kecelakaan ini yaitu bus melaju dari arah Malangbong menuju Wado.
Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang menyatakan pasien korban kecelakaan bus Sri Padma Kencana yang dilarikan ke RSUD tersebut kini menjadi 14 orang. Sebanyak dua korban di antaranya masih dirawat di ruang intensive care unit (ICU).
Kepala Humas RSUD Sumedang Dahlan Indrayana mengatakan, kedua korban tersebut kondisinya sempat kurang stabil hingga memerlukan pengawasan ketat.
"Sampai hari ini keduanya masih dalam pengawasan ketat. Kemarin sore sempat ada penurunan, mudah-mudahan hari ini berangsur membaik," kata Dahlan saat dihubungi Minggu (14/3).
Selain dua korban selamat yang dirawat di ICU, Dahlan menuturkan, ada empat orang lainnya yang dirawat di ruang High Care Unit (HCU). Kondisi keempat orang yang dirawat di HCU itu relatif membaik.
"Yang dirawat di HCU itu semuanya sudah sadar, hanya saja mereka masih memerlukan perawatan," ujarnya.
Adapun delapan korban kecelakaan bus lainnya dirawat di ruang perawatan biasa. Ke-8 orang yang dirawat di ruang perawatan itu pun kondisinya semakin membaik.
Menurut Dahlan, para korban tersebut bisa pulang ke rumahnya dalam waktu dekat.
"Semuanya dalam kondisi yang stabil, mudah-mudahan Senin bisa pulang," ujarnya.
Dahlan mengatakan, seluruh biaya perawatan korban kecelakaan maut bus di Sumedang itu sudah ditanggung oleh Jasa Raharja.
Selain itu, pihak Pemerintah Kabupaten Subang sudah bersedia untuk menanggung biaya tambahan tersebut jika pasien memerlukan perawatan khusus.
"Pada hari pertama setelah kecelakaan, Pemkab Subang telah menghubungi kami dan mereka mengatakan kalau para korban akan menggunakan dana dari Pemda," ujarnya.
Sumber : berbagai sumber