Detail Info Terkini

Pendidikan adalah pilar fundamental yang tidak dapat dilepaskan dari proses kehidupan individu. Sebagaimana keterangan dalam mahfudzot “tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat”, hal ini menjadi landasan manifestasi pilar pendidikan sebagai long life education atau proses pendidikan sepanjang hayat. 

Jangankan sepanjang hayat, untuk menyelesaikan pendidikan wajib 12 tahun pun masih banyak anak Indonesia yang tidak mampu menyelesaikannya karena berbagai faktor yang mempengaruhinya.

Di Indonesia angka putus sekolah menyentuh angka yang sangat tinggi, Kezia Rahmaningtyas selaku UNICEF Indonesia Priority pada Sabtu (04/06) mangatakan bahwa , “adanya pandemi, angka anak putus sekolah naik lagi menjadi 4,3 juta”.

Kezia juga menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan anak putus sekolah. Pertama, faktor geografis yang mana jarak sekolah dengan tempat tinggal sangat jauh. Kedua, faktor ekonomi, hal ini karena masih banyak masyarakat Indonesia dengan latarbelakang ekonomi menengan ke bawah. Ketiga, faktor kultur yang ada di Indonesia, masih banyak orangtua yang menikahkan anak perempuan dibawah umur sehingga mereka tidak dapat melanjutkan sekolahnya.

Dengan adanya bantuan pendidikan dari pihak-pihak pemberi beasiswa diharapkan mampu menekan angka putus sekolah menjadi sangat rendah.

Sumber: Antara

Share:

Tags: