Banjir besar melanda enam kecamatan di Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) Sumatera Utara (Sumut) usai hujan deras. Akibatnya hampir 15 ribu jiwa terdampak dan beberapa di antaranya terpaksa mengungsi.
"Dari data sementara hampir 15 ribu jiwa yang terdampak banjir. Banjir terjadi sejak tanggal 15 November," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sergai, Sukma Permana, Kamis (17/11).
Sukma menyebutkan enam kecamatan tersebut yakni Kecamatan Tebingtinggi, Sipispis, Dolok Masihul, Sei Rampah, Tanjung Beringin, dan Sei Bamban. Namun lokasi yang paling parah terdampak banjir di Kecamatan Sei Rampah.
"Kondisi sekarang masih banjir. Cuma ada juga yang sudah surut seperti di Dolok Masihul. Tapi di Sei Rampah naik lagi," jelasnya.
Sukma menjelaskan banjir disebabkan curah hujan yang tinggi dan air kiriman dari arah Simalungun. Banjir juga diperparah oleh tanggul yang jebol. Saat ini tanggul tersebut masih dalam perbaikan.
"Kiriman banjir, hujan tinggi sejak beberapa hari terakhir dan tanggul pecah. Tanggul pecah itu di Dolok Masihul dan Sipispis," paparnya.
Petugas saat ini telah memasang tenda untuk pengungsian. Jika banjir semakin parah, warga akan langsung dievakuasi ke tempat pengungsian.
"Kami tetap pantau kondisi banjir, dan sudah menurunkan petugas untuk melaporkan situasi setiap tiga jam sekali. Saat ini sebagian warga masih berada di tenda pengungsian," terangnya.
Sukma menambahkan petugas juga kekurangan perahu karet dan tenda pengungsian. Karena itu, pihaknya sudah meminta bantuan ke Pemprov Sumut.
"Kami memang kekurangan tenda dan perahu karet. Karena itu kami sudah minta bantuan ke Pemprov dan daerah tetangga untuk minta bantuan. Jika banjir semakin parah, maka warga segera kami evakuasi," bebernya.
Sumber : Cnnindonesia