Gempa bermagnitudo 6,4 yang telah dimutakhirkan menjadi M 6,1, mengguncang Garut, Jawa Barat, pada Sabtu (3/5/2022). Gempat sempat membuat warga panik. Dari hasil pendataan BPBD Kabupaten hingga Senin (5/12/2022), dipastikan tidak ada korban jiwa akibat gempa tersebut.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Jawa Barat, Sabtu malam, ada lima desa di Kabupaten Garut yang terdampak gempa.
Satria Budi, Kepala BPBD Kabupaten Garut mengungkapkan, dari hasil pendataan BPBD dan pemantauan yang dilakukan oleh bupati dan wakil bupati Garut, serta para kepala dinas beserta camat dan kepala desa, ada 135 rumah terdampak.
"Ada 135 rumah, 3 fasilitas ibadah, dan 5 fasilitas pendidikan, semuanya terdampak ringan, hanya retak-retak," jelas Satria, Senin pagi. Sementara, jumlah warga yang terdampak mencapai 150 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 400 orang, di mana satu orang di antaranya luka ringan.
"Yang luka ringan kepalanya tertimpa genteng yang jatuh, sudah ditangani di puskesmas," katanya. Sementara, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, dia dan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman pada Minggu (4/12/2022) langsung turun melakukan monitoring ke daerah-daerah terdampak. "Alhamdulillah, ini berkat pertolongan Allah SWT. Tidak ada satu korban jiwa pun. Rumah yang retak ya ada banyak, tapi tidak sampai roboh," jelasnya. Pemkab Garut, kata Rudy, tidak menetapkan status bencana akibat gempa tersebut. Para korban akan dibantu oleh pemerintah daerah melalui pos anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT).
Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan, tiga kecamatan di Kabupaten Garut terdampak gempa tadi sore antara lain, Kecamatan Pakenjeng, Kecamatan Cikelet, dan Kecamatan Selaawi.
Sumber : Berbagai sumber