Kolom Inspirasi

Bulan puasa Ramadhan merupakan bulan yang penuh rahmat, dimana pintu-pintu pahala dibuka untuk umat muslim seluas-luasnya.

Namun ternyata, bulan puasa Ramadhan yang dilakukan umat muslim ada yang justru tidak mendapatkan apa-apa selain lapar dan haus.

Umat muslim yang menjalankan puasa, secara 'dzahir' tidak membatalkan, namun tidak mendapatkan pahala karena melakukan hal yang dilarang oleh Allah SWT.

Rasulullah SAW mengingatkan bahwa banyak yang sia-sia puasanya. “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga” (HR. Ath Thabrani). 

Apa di balik ini semua? Mengapa amalan puasa orang tersebut tidak teranggap, padahal dia telah susah payah menahan dahaga mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari?

Berikut merupakan hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa :

1. Berbohong/berdusta

Berbohong membuat pahala puasa kita habis, sehingga berpuasa di bulan Ramadhan itu tidak diterima pahala puasanya. Inilah perkataan yang membuat puasa seorang muslim bisa sia-sia, hanya merasakan lapar dan dahaga saja.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903).

2. Ghibah

Menggunjing atau membicarakan orang lain, yang sifatnya orang tersebut akan tersinggung jika dikatakan di depannya atau kau ceritakan hal tentang saudaramu, yang jika ia mendengar, maka ia tidak rela.

Pentingnya menjaga lisan juga perlu diterapkan dalam bulan Ramadhan. Surat Al-Hujurat ayat 12, menggambarkan tentang bagaimana kita perlu menjauhkan ghibah dan berprasangka buruk.

Allah SWT berfirman:
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka buruk (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka buruk itu dosa. Dan janganlah sebagian kalian mencari-cari keburukan orang dan menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudanya yang sudah mati? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (Al-Hujurat: 12).

Sabda Rasulullah SAW : "Bau mulut orang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak misik.” (H.R. Bukhari 1894). Riwayat tersebut dapat dimaknai lebih jauh, agar seseorang yang berpuasa hendakya mengontrol diri, atau lebih banyak diam.

3. Namimah/Adu domba

menciptakan perselisihan atau pertikaian dua pihak yang awalnya sepaham atau rukun. Mengadu domba ini adalah kelanjutan gibah dan fitnah di atas. Tindakan ini dalam tataran iseng atau sekadar kebiasaan saja sudah mengurangi pahala, apalagi jika tujuannya mencari keuntungan atau memanfaatkan situasi.

4. Sumpah Palsu

Ucapan atau keterangan saksi yang isinya tidak benar atau tidak sesuai fakta. Sumpah palsu ini berbahaya karena menguntungkan sebuah pihak dan merugikan pihak lain. Selain itu sumpah palsu akan berujung pada menangnya kezaliman dan tertutupnya kebenaran.

5. Pandangan yang diikuti dengan syahwat

Memandang dengan syahwat. Puasa digunakan untuk mengontol hawa nafsu. Oleh karenanya, akan disayangkan jika seseorang dalam situasi berpuasa, terus-menerus memandang sesuatu yang bisa membangkitkan hasrat.

Lima perbuatan yang disebutkan di atas sudah semestinya dihindari demi menjaga ibadah puasa pada bulan Ramadan.

Sumber : Berbagai sumber

Share:

Tags: